Rimbanusa.id World Health Organizations (WHO) atau organisasi kesehatan dunia menyatakan wabah cacar monyet sebagai keadaan Darurat Kesehatan Global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Pernyataan tersebut dibuat untuk menggarisbawahi kekhawatiran tentang penyebaran infeksi yang dipicu oleh virus secara cepat. WHO menyampaikan bahwa PHEIC merupakan kondisi darurat terkait sebuah kejadian luar biasa yang perlu diwaspadai oleh masyarakat internasional.
Berikut 5 fakta yang dilansir soal cacar monyet yang perlu Anda ketahui.
1. Gejala-gejala cacar monyet
Orang yang terpapar cacar monyet biasanya mengalami semua atau hanya beberapa dari gejalanya. Gejala dari virus ini biasanya mulai muncul dalam waktu 3 minggu setelah terpapar virus.
Gejala cacar monyet ditandai dengan demam, sakit kepala parah, sakit punggung, dan asthenia berat (kekurangan energi). Gejala yang kedua, setelah timbulnya demam, erupsi pada kulit biasanya muncul satu sampai tiga hari kemudian. Ruam lebih sering ditemukan di wajah dan anggota badan lainnya. Dalam hampir 95 persen kasus, virus tersebut mempengaruhi telapak tangan dan telapak kaki. Secara umum, rasio kematian kasus cacar monyet secara tradisional berfluktuasi dari 0 hingga 11 persen. Presentasi kasus lebih tinggi ditemukan pada anak kecil. WHO melaporkan tingkat kematian dari kasus baru-baru ini antara 3 dan 6 persen.
2. Vaksinasi
Beberapa penelitian observasional telah menunjukkan bahwa vaksinasi cacar hampir 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet. Dua jenis vaksin yang tersedia termasuk vaksin cacar monyet dengan dua suntikan. Suntikan pertama diberikan di awal, kemudian disusul dengan suntikan kedua yang akan diberikan 4 minggu setelahnya.
3. Pencegahan cacar monyet
WHO mengatakan metode pencegahan utama untuk cacar monyet termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko dan mengajari seluruh individu tentang langkah yang dapat diambil untuk menghindari paparan virus. Petunjuk yang harus diikuti termasuk menghindari berhubungan dengan siapa pun yang memiliki ruam yang menyerupai cacar monyet, tidak menyentuh orang yang terinfeksi cacar monyet. Selain itu, Anda juga tidak dianjurkan untuk berbagi peralatan dengan seseorang yang menderita cacar monyet, menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol, dan sering mencuci tangan Anda dengan sabun dan air.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga mengeluarkan pedoman pencegahan untuk orang yang menderita cacar monyet, yakni tetap menyendiri di rumah atau tinggal di ruangan atau area yang terpisah dari orang ataupun hewan peliharaan yang tinggal bersama. Virus ini saat ini tidak memiliki pengobatan khusus. Biasanya, pasien harus tinggal di rumah sakit khusus untuk mencegah penyebaran infeksi dan untuk mengurangi gejala umum.
4. Siapa yang paling berisiko terpapar?
Kebanyakan orang tidak berisiko terkena cacar monyet. Orang yang berisiko paling tinggi adalah mereka yang melakukan kontak kulit-ke-kulit atau kontak seksual dengan orang-orang yang menderita cacar monyet. Sebagian besar kasus terjadi di kalangan gay, biseksual atau laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama jenis.
5. Telah ditetapkan sebagai keadaan darurat global
Menurut direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus lebih dari 16 ribu kasus virus cacar monyet telah didokumentasikan di 75 negara di seluruh dunia. Organisasi kesehatan tersebut menyatakan situasinya sebagai Keadaan Darurat Global pada Sabtu (23/7). Meskipun Eropa disebut sebagai pusatnya dengan laporan lebih dari 80 persen kasus, jumlah infeksi di Amerika Serikat juga meningkat pesat. Negara ini telah mengkonfirmasi melaporkan lebih dari 2 ribu kasus. (Sumber : NSW Health Goverment)
Editor : Fatimah M.