Rimbanusa.id – Label peringatan bahaya merokok yang ada di bungkus atau iklan ternyata tidak memberi pengaruh signifikan terhadap niat masyarakat untuk berhenti merokok. hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Dante mengungkapkan, peringatan tersebut justru memberikan efek yang sebaliknya. Saat ini iklan rokok yang tayang di internet malah semakin memengaruhi keinginan masyarakat untuk merokok. “Iklan rokok di internet 10 kali lipat meningkat, yang tadinya cuma 1,9 persen sekarang jadi 21,4 persen iklan dan memberi pengaruh yang cukup signifikan,” kata Dante dalam acara Peluncuran Data Hasil Survei GATS dalam Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Selasa (31/5).
Berdasarkan survei yang dilakukan Global Adults Tobacco Survey (GATS) pada 2011 orang yang mempertimbangkan untuk berhenti merokok karena label yang ada di kemasan atau di iklan memang cukup tinggi yakni sebanyak 27,1 persen tapi di 2021 justru menurun menjadi 26,4 persen.
Padahal di 2021 jumlah orang yang menyadari label peringatan kesehatan pada kemasan atau iklan rokok meningkat menjadi 77,6 persen sementara di 2011 hanya sebanyak 72,2 persen saja.
“Artinya apa, label peringatan merokok belum menurunkan keinginan masyarakat untuk berhenti, kita harus perhatikan dan terus melakukan edukasi yang lebih tinggi di media sosial daripada di iklan-iklan,” kata dia.
Untuk itu, kata Dante, bertepatan dengan peringatan Hari Tembakau Sedunia dia mengarahkan semua pihak untuk menindak lanjuti pelaksanaan program paparan iklan terhadap pengguna rokok.
Para pemangku kebijakan bisa memanfaatkan media sosial hingga influencer untuk mengajak masyarakat berhenti merokok. “Tugas yang terlihat mudah tapi sebenarnya sulit, ayo ajak mereka yang terdata merokok untuk berhenti sekarang juga,” kata dia.
Di Indonesia, jumlah perokok dewasa memang mengalami peningkatan sebanyak 8,8 juta jiwa dalam sepuluh tahun terakhir. Total jumlah perokok dewasa yang terdata saat ini sebanyak 69,1 juta jiwa.
Bukan cuma itu, rokok juga disebut telah menjadi penyebab meninggalnya 8 juta warga Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir. Hal yang perlu diingat adalah rokok tidak hanya berbahaya bagi mereka yang aktif, tetapi orang di sekitar mereka yang tidak merokok tapi terpapar asap rokok juga terkena dampaknya. (sumber: cnnindonesia.com/tst-chs)
Editor : Fatimah M.