Rimbanusa.id – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap euro tercatat setara hari ini. Mengutip data perdagangan RTI, Selasa (12/7/2022), US$ 1 setara dengan 1,0014 euro. Ini jadi sejarah yang terjadi dalam 20 tahun terakhir.
Mengutip CNN, Selasa (12/7/2022), euro melayang di sekitar US$ 1,004 pada Senin sore, turun sekitar 12% sejak awal tahun.
Penurunan nilai tukar euro terhadap dolar AS terjadi bukan tanpa alasan.
Kekhawatiran resesi di benua Eropa berlimpah, dipicu oleh inflasi yang tinggi dan ketidakpastian pasokan energi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina. Maklum saja, Uni Eropa memasok sekitar 40% dari gasnya melalui pipa Rusia sebelum perang. Kini Rusia telah membatasi pasokan gas ke beberapa negara Uni Eropa dan baru-baru ini memotong aliran pipa Nord Stream ke Jerman sebesar 60%.
Sekarang bagian penting dari infrastruktur impor gas di Eropa telah ditutup untuk pemeliharaan terjadwal karena 10 hari terakhir tak beroperasi. Pejabat Jerman bahkan khawatir bahwa itu mungkin tidak dihidupkan lagi.
Krisis energi datang bersamaan dengan perlambatan ekonomi, yang menimbulkan keraguan apakah Bank Sentral Eropa dapat secara memadai memperketat kebijakan untuk menurunkan inflasi. ECB mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga bulan ini untuk pertama kalinya sejak 2011, karena tingkat inflasi zona euro berada di 8,6%. (Sumber: detik.com/Dana Aditiasari)
Editor: Ahmad Fuad Ghazali