Rimbanusa.id – World Health Organization atau WHO merupakan organisasi kesehatan dunia yang disepakati berdiri pada 7 April 1948. Tanggal ini pun dirayakan setiap tahun sebagai Hari Kesehatan Dunia.
Lantas, bagaimana sejarah berdirinya WHO, pendiri, serta apa saja program dari badan tersebut?
Sejarah Berdirinya WHO
Ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa dibentuk pada tahun 1945 karena dampak Perang Dunia II di banyak segi, salah satu hal yang mereka diskusikan adalah dibutuhkannya organisasi kesehatan global.
Dalam konferensi yang dilakukan di San Fransisco itu, perwakilan yang mengusulkan adanya organisasi kesehatan internasional adalah Brasil dan Cina.
Setelah itu, tepatnya pada 15 Februari 1946, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB menginstruksikan agar Sekretaris Jenderal mengadakan konferensi untuk menindaklanjuti usulan tersebut.
Komite Persiapan Teknis pun dibentuk dan bertemu di Paris pada 18 Maret hingga 5 April 1946. Mereka bertugas untuk menyusun proposal yang kelak menjadi konstitusi atau dasar agar WHO dapat berjalan.
Proposal tersebut dipresentasikan dalam Konferensi Kesehatan Internasional di New York City pada 19 Juni dan 22 Juli 1946.
Atas dasar proposal tersebut, Konferensi merancang serta mengadopsi Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia yang ditandatangani pada 22 Juli 1946 oleh perwakilan dari 51 Anggota PBB dan 10 negara lain.
Selain itu, Konferensi juga membentuk Komisi Sementara. Tugasnya melaksanakan kegiatan tertentu dari lembaga kesehatan yang ada hingga Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia diberlakukan.
Hingga kini, belum diketahui alasan 7 April 1948 dijadikan tanggal berdiri WHO. Padahal pada tanggal tersebut, kuota anggota yang meratifikasi konstitusi masih kurang.
Terhitung, pada 26 April, barulah 61 pemerintahan (51 anggota PBB dan 10 negara lain) meratifikasinya.
Pendiri WHO
Dikutip dari who.int, pendiri WHO adalah PBB yang sebelumnya melakukan perundingan mulai tahun 1945 hingga berdirinya badan tersebut pada 1948.
Sejak berdiri, sudah ada 9 orang yang menjabat sebagai Direktur Jenderal WHO. Berikut daftar nama, asal negara, beserta waktu menjabatnya:
Brock Chisholm asal Kanada (1948-1953)
Marcolino Gomes Candau asal Brasil (1953-1973)
Halfdan T. Mahler asal Denmark (1973–1988)
Hiroshi Nakajima asal Jepang (1988–1998)
Gro Harlem Brundtland asal Norwegia (1998–2003)
Lee Jong-wook asal Korea Selatan (2003–2006). Lee Jong-wook meninggal dunia pada 22 Mei 2006, lalu tugasnya digantikan Anders Nordström
Anders Nordström asal Swedia (2006-2007)
Margaret Chan asal Hong Kong (2007-2017)
Tedros Adhanom Ghebreyesus asal Etiopia (2017-sekarang).
Program WHO
Program WHO secara umum yakni penanganan penyakit menular, jaminan kesehatan dan keadaan darurat, penyakit tidak menular dan kesehatan sepanjang hidup, dan pengembangan sektor kesehatan.
Terdapat 6 divisi yang mewujudkan program tersebut. Berikut ini daftar divisi tersebut dan fokus programnya:
1. Divisi Sistem dan Layanan Kesehatan
Fokus program:
Disabilitas dan rehabilitasi
Obat-obatan esensial dan teknologi kesehatan
Hukum dan etika kesehatan
Kebijakan dan pembiayaan kesehatan
Kesehatan ibu dan anak, mutu rumah sakit dan keselamatan pasien
2. Divisi Lingkungan dan Populasi Sehat
Fokus Program:
Pencegahan dan pengendalian kebutaan
Ekuitas dan determinan sosial
Kesehatan dan lingkungan
Promosi kesehatan
Nutrisi
Inisiatif bebas tembakau
Pencegahan kekerasan dan cedera serta pengurangan penggunaan alkohol yang berbahaya
3. Divisi Program Pengendalian Penyakit
Fokus program:
TB dan kusta
HIV, hepatitis dan infeksi menular seksual
Malaria dan penyakit tropis terabaikan
Kesehatan mental dan penggunaan zat
Penyakit tidak menular
Penyakit dan imunisasi yang dapat dicegah dengan vaksin
4. Divisi Keamanan Kesehatan dan Kedaruratan
Fokus program:
Keamanan makanan
Program darurat kesehatan WHO
5. Divisi Data, Strategi, dan Inovasi
Fokus Program:
Cakupan kesehatan universal
Inovasi dan penelitian
Dialog strategis
Menua dengan sehat
Informasi kesehatan dan intelijen
6. Divisi Dukungan Teknis Pasifik
Melalui divisi ini, WHO melakukan koordinasi dan memberikan dukungan yang disesuaikan terhadap 21 negara dan wilayah kepulauan Pasifik.
Hal tersebut dilakukan karena wilayah tersebut menghadapi beban penyakit tiga kali lipat lebih berbahaya, seperti epidemi penyakit tidak menular yang meningkat pesat; penyakit rawan wabah yang masih mewabah, serta penyakit menular baru yang mengancam ketahanan kesehatan nasional dan daerah; dan dampak kesehatan dari perubahan iklim.
Tantangan-tantangan tersebut tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga mengancam pembangunan berkelanjutan secara keseluruhan dari komunitas pulau Pasifik.
Demikian sejarah berdirinya WHO, pendiri, serta programnya. (CNN Indonesia)
Editor: Ahmad Fuad Ghazali