Airlift, Salah Satu Startup Terbesar Pakistan Gulung Tikar

Rimbanusa.id – Ancaman resesi dunia kembali memakan korban. Terbaru adalah Airlift, startup terbesar kedua Pakistan, yang memutuskan untuk menutup operasinya.

Airlift merupakan startup pengiriman makanan secara cepat atau quick commerce. Mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar US$85 juta atau setara Rp 1,275 triliun (asumsi Rp 15.000/US$) dalam putaran pendanaan Seri B pada Agustus 2021 dan jadi yang terbesar di Pakistan. Saat ini valuasi perusahaan mencapai US$275 juta.

“Ini telah menjadi keputusan yang sangat melelahkan yang berdampak pada sejumlah besar pemangku kepentingan dan ekosistem teknologi yang sedang berkembang,” kata pernyataan Airlift, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/7/2022).

“Karena faktor-faktor di luar kendali kami, perjalanan Airlift harus berakhir,” katanya. “Namun, misi kami yang lebih luas untuk menciptakan perubahan positif di kawasan ini, dan akan menemukan kehidupan baru.”

Pernyataan itu tidak menjelaskan apakah Airlift akan terus beroperasi di luar Pakistan dan manajemen tidak dapat segera dihubungi untuk komentar lebih lanjut.

Airlift menutup operasinya karena kesulitan menggalang dana dari investor dalam putaran pendanaan Seri C1. Dampak dari penutupan ini adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan.
Fahad Rauf, kepala penelitian di Ismail Iqbal Securities, mengatakan kenaikan biaya pembiayaan karena bank sentral menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang melonjak membuat startup dengan model bisnis dengan kebutuhan uang tunai tinggi sangat rentan terpukul.

“Airlift juga menghadapi skenario di mana putaran pendanaan Seri C1 gagal, mengakibatkan penutupan operasi. Ini karena model bisnis berbasis pertumbuhan (growth) membutuhkan suntikan likuiditas berkelanjutan untuk mempertahankan operasi,” kata Rauf.

 

Sumber: CNBC Indonesia/Roy

Editor: Faizah