Rimbanusa.id – Ratusan deposan berdemo di Kota Zhengzhou, China, untuk memprotes pembekuan aset deposito mereka di Bank Rakyat China pada Minggu (10/7).
Demonstrasi itu merupakan salah satu yang terbesar di China sejak pandemi Covid-19.
Sebagaimana diberitakan CNN, pendemo tiba di bank sebelum fajar. Beberapa dari mereka bahkan datang pada pukul 04.00 waktu setempat.
Dalam demonstrasi itu, kerumunan memenuhi tangga di depan bank, sembari meneriakkan slogan dan membawa spanduk protes.
“Bank Henan, kembalikan tabungan kami!” teriak pendemo yang juga mengibarkan bendera China.
Bendera China sendiri kerap digunakan untuk menunjukkan patriotisme dalam protes.
“[Kami] menolak korupsi dan kekerasan pemerintah Henan,” demikian spanduk yang dibawa demonstran.
Sementara itu, ratusan polisi dan personel militer ditempatkan dan memenuhi lokasi demo. Para pendemo meneriakkan badan tersebut sebagai “gangster.”
Demo tersebut berlangsung hingga pukul 11.00 waktu setempat. Kala itu, banyak petugas keamanan mulai menyerbu tangga dan menyerang kepolisian.
Menurut beberapa saksi dan video media sosial, demo berubah ricuh. Aparat kepolisian menyeret pendemo ke bawah tangga dan memukul pemrotes yang menolak ikut, termasuk perempuan dan lansia.
Salah satu perempuan dari Provinsi Shandong mengaku sempat didorong hingga jatuh oleh dua petugas keamanan. Mereka juga memelintir tangannya hingga terluka.
“Kenapa petugas pemerintah memukuli kami? Kami hanya warga sipil yang meminta tabungan kami kembali, kami tidak melakukan kesalahan,” kata perempuan itu. (CNN Indonesia)
Editor : Ahmad Fuad Ghazali