Rimbanusa.id – Pemerintah telah menyiapkan insentif lebih besar untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah lebih dulu ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur dibandingkan dengan gelombang berikutnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas menjanjikan insentif yang berbeda untuk 2.000 pegawai negeri sipil (ASN) yang bersedia pindah pertama kali ke IKN Nusantara. Dia mengatakan, insentif ini akan diprioritaskan untuk para tenaga ASN yang pindah pada tahap pertama.
“Sedang dihitung nanti akan dirembuk. Insentif bagi mereka yang pindah pertama itu sedang disiapkan, tentu akan berbeda dengan mereka yang akan pindah berikut-berikutnya ya karena dia kan akan jadi pionir,” ucap Anas usai menghadiri Anugerah Reksa Bandha di Aula Dhanapala, KEmenterian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (22/11).
Anas menilai, pada tahap awal periode, tentunya lebih banyak tantangan yang berpotensi dihadapi oleh ASN terkait. Misalnya saja terkait fasilitas, dalam periode kepindahan ASN kedua dan ketiga fasilitas yang terbangun pasti sudah lebih lengkap dibandingkan dengan saat periode perpindahan tahap pertama.
“Kayak kamu, kamu kalau pindah pertama pasti biaya lebih besar, yang kedua tinggal enak saja,” ujar Anas.
Perpindahan tahap awal direncakan sebanyak 2.000 ASN akan dipindahtugaskan ke IKN, sedangkan tahap kedua jumlah ASN yang pindah ke IKN berjumlah 1.200 orang.
“Jadi, kita sedang membuat exercise dan udah simulasi dengan seluruh kementerian/lembaga. Pada yahap pertama yang pindah 2 ribu itu siapa saja yang pindah, jika tahap kedua 1.200 (ASN) siapa aja yang pindah, dan seterusnya,” jelasnya.
Kendati, saat ditanya menyangkut besaran nominal insentifnya, Anas belum dapat memastikannya. Besaran insentif hingga saat ini masih dihitung bersama dengan Kementerian Keuangan. Menurutnya, anggarannya sudah aman, sudah tercantum dalam APBN 2024.
Anas mengatakan, pihaknya hanya diperintahkan untuk merancang rencana pemindahan aparatur sipil negara (ASN) tersebut. Namun, dia memastikan, besaran insentif akan disesuaikan dengan kondisi perorangan. Misalnya, insentif akan dibedakan antara ASN single dan ASN yang berkeluarga. Dengan demikian, ASN yang membawa keluarga ke sana tak perlu mengkhawatirkan biaya hidup keluarganya.
“Kita diperintahkan sedang merumuskan selain terkait dengan biaya pemindahan, biaya kemahalan, kita juga sedang diminta menghitung tunjangan-tunjangan lain yang diperlukan terkait keluarga,” paparnya.
Menpan RB Anas juga menyinggung pentingnya infrastruktur pendidikan untuk para ASN. Nantinya, putra dan putri mereka bisa tetap mendapat pendidikan di sekolah yang berkualitas di IKN Nusantara.
Sebagai tambahan informasi, menurut perhitungan Kementerian PANRB, akan ada 16.990 personel ASN dan petugas HAnkam (pertahanan dan keamanan) yang akan berpindah ke IKN per 2024. Setidaknya ada 35 kementerian dan lembaga yang akan berpindah duluan, termasuk di dalamnya 4 kementerian koordinator.
Hal ini tercantum dalam dokumen Surata Kementerian PAN-RB kepada Otorita IKN tentang penyampaian data sementara ASN 35 K/L yang dipindah ke IKN. Rinciannya,ada 11.274 ASN yang bakal pindah ke IKN di 2024, belasan ribu ASN ini dikoordinir oleh Kementerian PANRB dan Kementerian PPN/Bappenas.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan 47 tower ASN untuk ditempati belasan ribu ASN tersebut. Ditargetkan pada Juli 2024 mendatang sebanyak 12 tower telah rampung dang bisa digunakan. Untuk tahap awalnya, disebut-sebut sebanyak 1.800 ASN akan mulai pindah ke IKN pada Juli 2024. (Sumber: cnnindonesia)
Editor: Bintang