Rimbanusa.id – Muslim di Ukraina merayakan Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah pada hari ini, Senin (2/5) saat negara mereka di bawah bayang-bayang perang yang masih berkobar.
Mereka berkumpul di Masjid Islamic Community Center di Ibu kota Ukraina, Kyiv, untuk melaksanakan salat Id berjamaah.
Mengutip Anadolu, Presiden Dewan Muslim Ukraina, Seyran Arifov, mengatakan banyak Muslim yang meninggalkan rumahnya karena perang Rusia di negara eks Uni Soviet itu.
Beberapa dari mereka memilih menjadi pengungsi di negara orang, sementara yang lain lari ke tempat yang lebih aman dan tetap berada di Ukraina.
Meski perang masih terjadi, Arifov mengatakan komunitas Muslim akan melakukan yang terbaik untuk berkontribusi pada negara dan rakyat Ukraina. Salah satu Muslim Ukraina, Ali Assadi, berharap perang segera berakhir.
Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi pada 24 Februari.
Hari-hari setelah itu, ledakan dan pertempuran terjadi. Belakangan, Rusia mengintensifkan serangan di Ukraina timur, terutama Mariupol, dan bagian selatan.
Situasi di Mariupol jauh dari kata manusiawi. Penduduk tak bisa mengakses air, makanan, obat-obatan bahkan menghirup udara segar. Meningkatnya serangan di Ukraina timur disebut-sebut sebagai fase perang dua.
Imbas perang itu, menurut laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), setidaknya 2.899 warga sipil tewas, dan 3.235 mengalami luka-luka. Namun, jumlah kematian disebut lebih tinggi dari perkiraan lembaga itu.
Selain itu, lebih dari 5,4 juta penduduk mengamankan diri ke negara lain.
Sumber: cnnindonesia.com
Editor: Ahmad Fuad Ghazali