Khawatir Serangan Rusia, Ukraina Larang Warga Rayakan Kemerdekaan

Seorang anak berpose di atas tank saat mengunjungi pameran kendaraan dan senjata militer Rusia yang hancur jelang Hari Kemerdekaan di tengah serangan Rusia di Ukraina. (Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko)

Rimbanusa.id – Serangan Rusia masih mengancam warga Ukraina. Ancaman serangan Rusia membuat Otoritas Ukraina melarang warganya menggelar perayaan meriah Hari Kemerdekaan.

Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (23/8/2022), otoritas Ukraina menyebut Rusia menembakkan sejumlah roket ke beberapa kota di sebelah utara dan barat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Pembangkit nuklir terbesar di kawasan Eropa itu kini sudah dikuasai pasukan Moskow.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (23/8/2022), otoritas Ukraina menyebut Rusia menembakkan sejumlah roket ke beberapa kota di sebelah utara dan barat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia pembangkit nuklir terbesar di kawasan Eropa yang kini dikuasai pasukan Moskow.

Serangan artileri dan roket di dekat kompleks PLTN Zaporizhzhia, tepi selatan Sungai Dnipro, memicu seruan agar area itu didemiliterisasi. Warga Ukraina yang tinggal dekat PLTN itu menyuarakan kekhawatiran jika serangan mengenai salah satu dari enam reaktor nuklir yang bisa memicu bencana nuklir.

“Tentu saja, kami khawatir itu rasanya seperti duduk di atas tong mesiu,” sebut salah satu warga kota Enerhodar, Alexander Lifirenko. Kota Enerhodar kini dikuasai pasukan pro-Moskow.

Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan warganya kalau Rusia bisa saja melakukan ‘sesuatu yang sangat buruk’ menjelang peringatan 31 tahun kemerdekaan Ukraina dari Uni Soviet. Hari Kemerdekaan Ukraina diperingati 24 Agustus.

Dokumen otoritas Kiev menunjukkan perayaan publik untuk Hari Kemerdekaan Ukraina dilarang mulai Senin (22/8) hingga Kamis (25/8) mendatang. Hal itu dikarenakan kemungkinan adanya rentetan serangan roket terbaru.

Selain Kiev, beberapa wilayah lainnya di Ukraina juga membatasi pertemuan publik. Salah satunya di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina yang sering menjadi sasaran serangan artileri dan roket jarak jauh.

Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov mengumumkan perpanjangan jam malam mulai pukul 16.00 waktu setempat hingga pukul 07.00 waktu setempat, berlaku mulai Selasa (23/8) hingga Kamis (25/8) waktu setempat.

Di kota pelabuhan Mykolaiv dekat wilayah yang dikuasai Rusia di bagian selatan Ukraina, Gubernur setempat Vitaliy Kim menyatakan otoritas setempat merencanakan instruksi agar warga bekerja dari rumah pada Selasa (23/8) dan Rabu (24/8) waktu setempat.

Otoritas setempat juga mendorong warganya untuk tidak berkumpul dalam kelompok-kelompok besar. (Detik)

Editor: Ahmad Fuad Ghazali