Rimbanusa.id – Dalam studi terbaru yang dilakukan di Universitas Heinrich Heine di Jerman, terdapat hubungan antara infeksi virus COVID-19 dengan peningkatan risiko diabetes. Meski bergejala ringan, penyintas COVID-19 juga bisa mengalami kemunculan diabetes mellitus tipe 2.
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan pula infeksi virus Corona ternyata bisa menghambat produksi insulin sehingga meningkatkan risiko diabetes. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 35.865 orang.
“Peningkatan risiko tersebut (diabetes mellitus) tercatat sebesar 28 persen dibandingkan dengan orang-orang yang mengalami infeksi saluran napas atas lainnya,” tulis dr Adam Prabata menjelaskan penelitian terkait, dalam unggahan di akun Instagramnya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.
Lebih lanjut dr Adam menjelaskan, dalam penelitian berbeda yang dilakukan pada 266.585 orang di Amerika Serikat, ditemukan terjadi peningkatan risiko diabetes melitus tipe dua cukup tinggi pada pasien COVID-19.
“Terjadi 147 persen peningkatan risiko munculnya diagnosis diabetes mellitus tipe 2 baru pada pasien COVID-19 yang sudah sembuh dalam kurun waktu 6 bulan,” tambah keteranganya.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan di Inggris dengan 47.780 orang mendapatkan hasil yang sama.
“Sebanyak 50 persen lebih sering munculnya diagnosis diabetes mellitus tipe 2 baru pada pasien COVID-19 yang pernah dirawat di rumah sakit,” terangnya.
Di akhir unggahannya, dr Adam mengingatkan kepada masyarakat meski terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan, ada kemungkinan munculnya diagnosis diabetes melitus tipe 2 baru pada penyintas COVID-19. Maka dari itu, masyarakat diminta untuk tetap taat protokol kesehatan dan segera mendapat vaksinasi booster guna mencegah terinfeksi. (Sumber: kompas.com/Razdkanya Ramadhanty)
Editor: Ahmad Fuad Ghazali