Rimbanusa.id – Perusahaan vaksin asal China Suzhou Abogen Biosciences Co menyebut vaksin khusus omicron dengan teknologi messenger RNA (mRNA) yang dikembangkannya telah mendapatkan persetujuan untuk melakukan uji klinis di Uni Emirat Arab bergabung dengan vaksin buatan Pfizer-BioNTech serta Moderna.
Ketiga vaksin ini, (produksi Abogen, Pfizer, dan Moderna) sama-sama memodifikasi vaksin Covid-19, untuk melawan varian Omicron yang sangat menular.
Sementara ini, regulator kesehatan di Uni Emirat Arab pun telah menyetujui uji klinis kandidat vaksin khusus Omicron ketiga dari Sinopharm.
Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (30/4/2022) selain Uni Emirat Arab, perusahaan Abogen juga sedang berkomunikasi dengan regulator di China serta negara-negara lain terkait uji klinis vaksin Omicron.
Adapun kandidat vaksin mRNA menggunakan strain virus corona yang lebih awal yang belum banyak bermutasi. Vaksin tersebut dikembangkan oleh Abogen dengan Walvax Biotechnology, dan lembaga penelitian yang didukung militer China.
Saat ini, vaksin khusus Omicron tersebut sedang dalam uji klinis ketiga di sejumlah negara seperti China, Meksiko, dan Indonesia. Di sisi lain, dua kandidat vaksin khusus Omicron produksi Sinopharm dan Sinovac, yang mengandung virus tidak aktif atau “dimatikan”, telah disetujui untuk dilakukan uji klinis di Hong Kong dan China.
Perusahaan farmasi Moderna juga telah memulai studi, guna menguji vaksin Covid-19 yang dirancang khusus untuk menargetkan varian virus corona varian Omicron. Pengumuman ini disampaikan, tepat satu hari setelah Pfizer mengatakan hal yang serupa.
Pejabat Moderna menyatakan bahwa efektivitas suntikan dosis ketiga atau booster mulai menurun, setidaknya enam bulan setelah vaksin diberikan. Kendati demikian, antibodi penetralisir masih terbentuk pada semua peserta penelitian.
Moderna mengatakan, akan menguji vaksin khusus Omicron pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Rencananya, mereka akan melakukan uji klinis pada sekitar 300 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok uji.
“Kami akan menguji booster pada orang yang hanya menerima seri utama dua dosis dari vaksin asli Moderna, mRNA-1273, dan juga pada mereka yang menerima vaksin primer dan dosis booster dari vaksin yang sama,” ujar Moderna.
Beberapa negara sudah mulai memberikan vaksin dosis keempat vaksin Covid-19. Penelitian terbaru dari Israel menunjukkan bahwa dosis booster vaksin mRNA dapat meningkatkan antibodi, namun levelnya tidak cukup tinggi untuk mencegah infeksi varian Omicron.
Sumber: Kompas
Editor: Faizah