Rimbanusa.id – Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam berpandangan, kecil kemungkinan Presiden Joko Widodo mencopot menteri-menterinya yang akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini ia sampaikan merespons pernyataan Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto yang memprediksi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bakal di-reshuffle apabila maju sebagai calon presiden.
“Apakah akan reshuffle akan menyasar elit partai yang akan maju ke Pilpres 2024? Besar kemungkinan tidak,” kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).
Sebab, menurut Umam, konstruksi kabinet pemerintahan Jokowi cenderung lebih berat pada kalkulasi politik ketimbang perhitungan aspek profesional-teknokratik.
Berkaca dari perombakan-perombakan kabinet sebelumnya, jumlah menteri dari unsur partai politik pun cenderung bertambah dan tidak pernah berkurang.
“Artinya, kecil kemungkinan Jokowi akan me-reshuffle menterinya yang berasal dari partai politik, karena hal itu dinilai akan berdampak langsung pada stabilitas politik di dalam pemerintahan,” kata dia.
Ia menilai, mempertahankan menteri yang berasal dari partai politik juga akan menjadi “investasi politik” bagi Jokowi. “Sehingga siapa pun yang menang, Jokowi akan merasa aman pasca-pergantian kepemimpinan nasional setelah Pilpres 2024 mendatang,” ujar Umam.
Sebelumnya, Bambang memprediksi, reshuffle kabinet baru akan dilakukan pada 2023 menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bambang menilai, reshuffle akan dilakukan untuk mengganti para menteri yang maju sebagai calon presiden.
“Jadi perombakan ya sah-sah saja. Apalagi kan nanti di bulan September saya pastikan, sudah pasti ada paling tidak kan yang sudah declare kan Pak Prabowo. Kan enggak mungkin jadi Menhan (Menteri Pertahanan) lagi kan. September 2023,” kata Bambang, Kamis (18/8/2022).
Selain Prabowo, Pacul mengungkapkan kemungkinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga terkena reshuffle pada 2023 jika Airlangga mendeklarasikan diri maju pada Pilpres 2024 dari Partai Golkar.
Kendati demikian, Pacul menyerahkan sepenuhnya soal reshuffle kepada Jokowi karena dia menilai Presiden yang lebih memahami soal perombakan kabinet.
“Beliau lebih paham pembantu-pembantunya. Beliau lebih paham pandangan ke depan. Kalau beliau melakukan (reshuffle) supaya bisa menjawab tantangan di depan, kemudian melakukan reshuffle ya dia punya kewenangan,” kata dia. (Sumber: kompas.com/Ardito Ramadhan)
Editor: Ahmad Fuad Ghazali