Penurut Pengamat, KIB Butuh Tingkatkan Solidaritas Antar Partai Anggota Koalisi

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). (Foto: tirto)

Rimbanusa.id – Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) punya pekerjaan rumah mengeratkan solidaritas antarpartai anggota koalisi.

Sebab, situasi dan dinamika politik di Indonesia menuju Pilpres 2024 masih cukup tinggi dan selalu berubah.

Solidaritas bisa mengeratkan anggota koalisi yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP agar tak berpencar kembali.

“Karena itu menjaga solidaritas itu sangat penting untuk bisa bersama-sama hingga akhir, hingga perjuangan tercapai, bisa meloloskan capres dan cawapresnya,” kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).

Kendati demikian, kata dia, mengeratkan solidaritas bukan berarti menutup komunikasi dengan partai lain.

Menurut Ujang, komunikasi antarpartai tetap perlu dijalin lantaran masing-masing partai membutuhkan satu sama lain.

Sama halnya seperti komunikasi yang dijalin antara Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristyanto dan Sekjen PAN Eddy Soeparno dengan bersepeda bersama di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

“Saya menyarankan silakan berkomunikasi dengan pihak lain, partai lain, tapi solidaritas KIB harus dipegang, harus dijaga, karena KIB adalah partai pertama saat ini yang berani melakukan koalisi di awal,” ucap dia.

Lebih lanjut Ujang berpendapat, aksi gowes bersama yang dilakukan Hasto dan Eddy adalah bentuk silaturahmi dan aksi komunikasi politik semata.

Dia berpandangan, diplomasi “gowes” yang dilakoni kedua kader partai itu bukan sinyal PDI-P akan bergabung dengan KIB menyusul PAN bersama Golkar dan PPP.

Komunikasi yang terjalin antara PAN dan PDI-P merupakan bentuk saling menghargai. Sebab, kedua kubu, baik PAN dengan KIB maupun PDI-P, sudah memiliki “tiket” menuju kontestasi Pemilu 2024.

“Soal gowes itu, ya soal komunikasi politik saja. Kan tidak bisa antarpartai itu diam, tidak bergerak, tidak bersilaturahmi, dalam konteks pembangunan politik Indonesia, lah, kira-kira seperti itu,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Hasto Kristyanto dan Eddy Soeparno bersepeda bersama di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (16/7/2022).

Aksi gowes bersama ini sengaja dipilih keduanya agar pembahasan mengenai kerja sama kedua partai dapat dibahas lebih santai.

Namun, keduanya membantah bersepeda itu kental muatan politis.

Eddy menuturkan, perbincangannya bersama Hasto hanya tentang Indonesia ke depan dapat disegani di dunia internasional, selain membahas situasi penanganan Covid-19.

Hasto menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan soal pemilihan presiden di dalam kegiatan gowes santai itu. Sebab, perhelatan Pilpres 2024 masih cukup lama.

Kendati demikian, peluang kerja sama antarparpol masih tetap dapat dilakukan, terutama dalam hal peningkatan kualitas kader dan anggota legislatif.

“Kami menawarkan tidak bicara koalisi atau kerja sama parpol karena hal tersebut akan ada waktunya, namun yang penting bagaimana kerja sama meningkatkan kualitas kader seperti pelatihan bersama melalui Sekolah Partai,” tutur Hasto, Jumat. (Sumber: kompas.com/Fika Nurul Ulya)

Editor: Ahmad Fuad Ghazali