Waspadai Ciri-Ciri Dehidrasi

ilustrasi dehidrasi. (sumber: pexels.com)

Rimbanusa.id – Ada beberapa ciri ciri dehidrasi yang perlu diketahui. Salah satu ciri-ciri dehidrasi bisa terlihat dari air urine. Urine yang berwarna kuning pekat menjadi salah satu penanda dehidrasi.

Masyarakat diimbau untuk memantau kondisi urine. “Air kencing itu berwarna kuning, itu tanda dehidrasi,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, mengutip laman Kementerian Kesehatan.

Budi meminta masyarakat untuk memantau kondisi kesehatannya masing-masing. Terutama bagi mereka yang berisiko agar tak sampai kekurangan asupan cairan yang bisa berujung dehidrasi.

Dehidrasi sendiri merupakan kondisi saat tubuh kekurangan asupan cairan. Kondisi ini bisa membuat tubuh tak mampu berfungsi dengan baik. Kekurangan cairan bagi yang berusia muda, menurut Budi, masih bisa ditoleransi.

Sementara bagi yang lanjut usia, dehidrasi bisa menjadi masalah dan dapat menimbulkan kekambuhan pada penyakit komorbid. Budi mengingatkan, saat suhu udara tinggi, namun dengan tingkat kelembapan yang rendah, maka dehidrasi rawan terjadi.

Akibatnya, aktivitas fisik tak akan membuat tubuh mengeluarkan keringat. Selain air urine berwarna kuning, ada juga beberapa ciri-ciri dehidrasi lainnya. Berikut mengutip laman National Health Service:

– Merasa haus;
– Bau urine menyengat;
– Pusing;
– Lelah;
– Mulut, bibir, dan mata terasa kering;
– Intensitas buang air kecil menurun, kurang dari 4 kali sehari.

Dehidrasi bisa dipicu oleh beberapa kondisi, seperti berikut:

– Mengidap diabetes;
– Sedang mengalami diare;
– Berada di bawah sinar matahari terlalu lama;
– Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol;
– Terlalu banyak berkeringat setelah berolahraga;
– Berada pada suhu tinggi 38 derajat Celcius atau lebih;
– Mengonsumsi obat yang bersifat diuretik.

Untuk mencegah dehidrasi, masyarakat harus memastikan agar asupan caian. (sumber : nhs.uk/writer)

Editor : Fatimah M.