RIMBANUSA.ID – pernah mengalami mesin kendaraan mati di perlintasan rel kereta api? Sebagian kita mungkin pernah melihat atau mengalami sendiri kendaraan yang tiba-tiba mati saat melintasi rel kereta api. Pada momen tersebut, biasanya terjadi kepanikan luas biasa hebat. Sebab, jika mesin tak segera menyala, hal yang tak diharapkan bisa saja terjadi.
Biasanya, saat mesin kendaraan mendadak mati di perlintasan kereta, pengendara akan berusaha keras menyalakannya kembali. Namun, jika upaya tersebut tak berhasil, maka opsi terakhir harus dipilih, yakni meminta orang lain mendorongnya.
Hingga saat ini, masih banyak orang beranggapan, fenomena matinya mesin kendaraan di perlintasan kereta api disebabkan sosok tak kasat mata. Padahal, anggapan tersebut keliru. Sebab, semuanya bisa dijelaskan secara ilmiah dan masuk akal.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang keamanan berkendara, Operation Lifesaver, Joyce Rose mengatakan, fenomena matinya kendaraan saat melalui rel kereta api merupakan hal yang sering sekali terjadi. Bahkan, sepanjang 2019 lalu, ada 142 orang di Inggris yang kehilangan nyawa akibat hal serupa.
Rose menjelaskan, kendaraan bisa mati mendadak (engine stall) karena gelombang elektromagnetik di rel kereta api sangat tinggi. Artinya, tidak ada kaitannya dengan hal mistis atau kondisi kendaraan yang kurang baik. “Gelombang elektromagnetik itu berasal dari lokomotif yang mendekat. Ia merambat melalui rel kereta api sehingga bisa mempengaruhi sistem kelistrikan pada kendaraan yang akan melintas,” ujar Rose.
Itulah mengapa, sangat berisiko menerobos palang pintu meski kereta api sebenarnya belum terlalu dekat. Sebab, kata dia, gelombangnya bisa merambat dari jarak satu kilometer lebih. “Kita harus mematuhi aturan di sekitar rel kereta api. Karena dengan begitu, kita bisa menaklukan lokasi kecelakaan paling potensial,” kata Rose.(*)
Sumber : viva.co.id
Editor : Fatimah M