AIPF 2023: Bank Mandiri Dukung Penerapan Sustainable Financing

Kegiatan ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) 2023 di Jakarta, Selasa (5/9). (Foto: Dok. Humas Bank Mandiri)

Rimbanusa.id – Sustainable & Innovatice Financing (Keuangan Berkelanjutan dan Inovatif) menjadi salah satu fokus dalam gelaran ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan mendukung penuh penerapannya di Indonesia.

Keuangan berkelanjutan merupakan bagian penting dalam upaya dunia menghadapi perubahan iklim dan menuju ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Berkaitan dengan itu, Wakil Ditektur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar mengatakan, Mandiri ingin menjadi market leader di sektor green financing (pembiayaan hijau). Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan produk keuangan berkelanjutan, baik dari sesi pembiayaan hijau maupun dari sisi pendanaan (sustainable funding).

“Dalam sustainable financing, sektor keuangan berperan dalam memobilisasi sumber daya dan modal untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung transisi menuju ekonomi hijau rendah karbon,” ujar Alexandra, di Jakarta, Jum’at (1/9).

Alexandra juga memaparkan bahwa penyaluran green financing Bank Mandiri secara konsisten terus bertumbuh sebagai wujud penerapan keuangan berkelanjutan dan implementasi prinsip Environment, Social, and Governace (ESG). Ia menyebut pertumbuhan penyeluran kredit hijau naik 10,2 persen year on year (yoy) menjadi Rp 115 trilliun per Juni 2023.

Realisasi tersebut menjadikan Bank Mandiri sebagai market leader green financing di Industri perbankan Tanah Air. Hingga paruh pertama 2023, penyaluran green financing bank pelat merah ini berkontribusi sebesar 11,7 persen dari total portofolio kredit.

Bank Mandiri sebagai salah satu First Movers on Sustainable Banking jjuga aktif mendorong penyaluran green financing di Indonesia. Hal ini juga sebagai bukti komitmen dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060 dan United Nations Sustainable Development Goals (UN SDGs).

Alexandra menjelaskan, hingga kuartal II-2023, porsi terbesar pembiayaan hijau Bank Mandiri disalurkan ke sektor pertanian berkelanjutan (sutainable agriculture) sebesar Rp 95,6 triliun. Kemudian penyaluran pembiayaan untuk sektor energi terbarukan (renewable energy) sebesar Rp 8,9 triliun, eco-efficient products Rp 4,7 triliun dan clean transportation Rp 3,2 triliun, serta ektor hijau lainnya sebesar Rp 2,8 triliun.

Dalam penyaluran tersebut, Bank Mandiri menerapkan kebijakan ESG bagi setiap sektor berupan ESG Policy. Adapun syarat yang harus dilengkapi, seperti sertifikat atau bukti pendaftaran Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) atau Rountable on Sustainable Palm (RSPO) dari sektor kelapa sawit.

“Melalui green financing dan kriteria IAC, Bank Mandiri mendorong para debitur untuk bertansisi ke ekonomi hijau dan berkelanjutan,: terang Alexandra.

Dalam prosesnya, Bank Mandiri konsisten mencatat kenaikan pendanaan di sektor energi terbarukan. Kredit untuk energi terbarukan pada 2022 naik menjadi Rp 6,15 triliun yang sebelumnya pada tahun 2020 hanya Rp 2,5 triliun.

Adapun beberapa proyek energi terbarukan yang mendapatkan kucuran green financing dari Bank Mandiri adalah Kerinci Hydro Power Plant dengan total kapasitas 2×45 megawatt (MW), Malea Hydri Power Plant di Sulawesi Selatan. Bank Madiri juga menyalurkan pembiayaan untuk proyek Poso Hydro Power Plant dengan total kapasitas 515 MW.

“Bank Mandiri berkomitmen terus menyalurkan pembiayaan hijau sesuai rencana bisnis penyediaan listrik yang ditetapkan pemerintah, sebagai wujud konsistensi kami menerapkan keuangan berkelanjutan,” jelas Alexandra.

Sebagai tambahan informasi, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pentingnya event AIPF. Sebab, acara yang diinisiasi Indonesia ini merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN dan KTT Asia Timur.

“AIPF sebagai platform bagi sektor swasta dan publik, termasuk BUMN. ASEAN dan mitra di kawasan Indo-Pasifik akan berdiskusi dan menjalankan kerja sama bisnis yang kolaboratif dan konkret,” tegas Erick. (Sumber: kumparanBisnis/Ema Fitriyani/Sinar Utami)

Editor: Bintang