Rimbanusa.id – Kisah perjuangannya tidak dilakukan secara instan. Di usia belia, ia justru banyak menghabiskan waktu untuk melawan stigma.
KEBANYAKAN anak muda menghabiskan waktunya dengan bermain dan bersenang-senang. Tetapi tidak dengan Yurni Handayani, salah satu Pemuda Pelopor 2023 tingkat Kalimantan Timur dibidang pendidikan dari Kota Samarinda.
Kisahnya berawal dari 2008. Yurni Handayani yang masih berusia 12 tahun sudah mulai mengajar mengaji untuk anak-anak di sekitar rumah. Ya, di usianya yang masih belia, Yurni Handayani sudah mulai mengajar mengaji agar anak-anak di sekitarnya menjadi generasi yang berakhlak mulia.
Ditemui di Rumah Belajar Cakrawala Kaki Langit, ia mengatakan, “Saya suka sekali sama anak-anak. Kebetulan saya juga ada ilmu sedikit lebih tentang agama, dan anak-anak di lingkungan saya mau mengaji tapi tidak ada yang mengajarkan. Jadi saya terjun langsung untuk mengajar mengaji.”
Baginya, dunia pendidikan agama sejatinya tidak membosankan jika dijalani dengan sepenuh hati. Makanya, sembari mengajar, Yurni Handayani juga kerap memperdalam ilmu agamanya untuk diteruskan ke anak didik saya.
“Awal mengajar kurang dari 10 orang anak didik,” akunya. “Alhamdulillah sekarang kurang lebih 80 orang dan orang tua anak didik sangat percaya di sekolahkan di tempat saya,” sambung Yurni Jandayani.
Sempat ditentang orang tua anak didik karena hijab khimar, Yurni Jandayani tetap berdiri gigih dan mampu membuktikan bahwa pakaian yang dikenakannya bukanlah aliran sesat.
“Saya sangat berharap dengan adanya Rumah Belajar Cakrawala Kaki Langit ini bisa memutus rantai perjudian yang ada di lingkungan sekitar rumah saya,” pungkasnya. (adv/disporakaltim)